Jumat, 02 Maret 2012

Cara Merespons Rayuan Pria

Setiap pria punya gaya merayu berbeda, yang juga dipengaruhi kepribadiannya. Survei yang dilakukan tim peneliti dari University of Kansas yang dipimpin oleh Dr Jeffrey Hall terhadap 5.100 koresponden usia dewasa, menunjukkan cara pria merayu juga menunjukkan tipe hubungan yang diinginkan ke depan.

Kalau Anda menyukai si dia, namun kok tak nyaman dengan gaya rayuannya, simak cara jitu meresponsnya agar hubungan tetap terjaga.

1. Rayuan klasik
Si dia mulai menunjukkan jurus merayu klasik, memberikan perhatian untuk menggaet hati Anda. Perilakunya juga mulai berubah, dari cuek menjadi super perhatian. Ia pun menunjukkan dominasinya, sebagai pihak yang mengejar perempuan pujaannya.

Nah, menghadapi pria tipe ini, Anda perlu lebih sering bertukar pikiran. Hubungan seperti apa yang ia inginkan, sambil juga menyesuaikan diri dengan rules of the game miliknya. Sebenarnya pria tipe ini takkan menuntut banyak dair Anda, kecuali ketulusan Anda mencintainya.

2. Rayuan gamblang
Si dia cenderung menyampaikan langsung isi hatinya, gamblang tanpa bertele-tele. Mudah saja baginya bilang cinta.

Bila Anda menyukainya, cukup bilang "I do" saat ia menyatakan cinta. Jangan mudah percaya istilah mudah datang mudah pergi. Walau ia mudah menyatakan cinta, tak berarti ia tak bisa setia. Catatan pentingnya, Anda juga perlu setia.

3. Rayuan gombal
Setingkat di atas rayuan gamblang, pria yang merayu dengan cara ini cenderung romantis bahkan memberikan sentuhan drama dalam rayuannya dan perlakukannya terhadap perempuan incarannya.

Istilah too much love will kill you ada benarnya. Bila memang ia tak menunjukkan keseriusan dan hanya senang membual saja, sebaiknya Anda tak perlu bermain hati. Mencintai pria yang benar-benar mencintai Anda dengan tulus lebih menyenangkan, bukan?

4. Rayuan sopan
Pria tipe ini cenderung malu-malu menyampaikan perasaannya. Bahasanya cenderung berbasa-basi. Anda perlu lebih agresif terhadapnya.

Bersikap sok jual mahal justru tak tepat untuk melihat seperti apa kesungguhan pria tipe ini. Coba dekati dan berkomunikasi lebih intens dengannya. Dengan begitu, ia akan lebih terbuka tentang perasaannya terhadap Anda.


5 Kalimat yang Memuaskan Ego Pria

Anda pernah mendengar kan, bahwa perempuan berbicara tiga kali lipat lebih banyak daripada lelaki. Jadi jika Anda berbicara 20.000 kata dalam sehari, si dia hanya mengucapkan 7.000 kata. Namun, apakah kalimat-kalimat yang meluncur dari bibir Anda memang merupakan sesuatu yang ingin didengarnya?

Ketika sedang ngobrol intim dengan pria yang Anda sukai, atau bahkan suami yang sudah lima tahun menikah dengan Anda, pastikan Anda hanya mengucapkan kalimat atau komentar yang berarti baginya. Anda tahu bahwa pria ingin selalu dibutuhkan, atau ingin dianggap berguna bagi pasangannya. Jika Anda menyampaikan lima kalimat berikut, bisa dipastikan egonya akan selalu terpuaskan.

1. “Setelah itu apa yang terjadi?”
Setiap orang tentu ingin hidupnya dianggap menarik. Karena itu ketika sedang berbincang dengan pria yang Anda sukai, jangan sampai Anda memotong pembicaraannya, mengubah topik pembicaraan, atau menggoyang-goyangkan kaki sebagai tanda Anda bosan. Hindari juga berulang kali mengucapkan, "Oh, gitu...." Berikan komentar yang lebih aktif, seperti, "Ah, bercanda kamu! Setelah itu, apa yang kamu lakukan?" Dengan demikian, ia akan tahu bahwa Anda secara tulus ingin mengenal dirinya lebih lanjut.

2. “Itu hebat sekali!”
Anda pasti pernah menyaksikan seorang pria yang merasa sangat berarti ketika akhirnya dipromosikan di tempat kerja, atau berhasil mengatasi problem di komputernya tanpa bantuan staf teknologi informasi. Apapun yang dia lakukan, jika kebetulan Anda mengetahuinya, jangan ragu untuk memuaskan egonya dengan memuji upayanya. Misalnya, "Ih, kok bisa sih kamu mengalahkan dia? Dia kan jago...." Komentar Anda akan membuatnya melayang-layang sampai lupa mendarat lagi di bumi.

3. “Terima kasih.”
Ucapan yang sangat sederhana, namun kadang-kadang dilupakan. Hanya karena Anda merasa sudah dekat dengannya, lantas Anda menganggap apa yang dilakukannya memang sudah seharusnya (sehingga tak perlu diapresiasi). Sampaikan terima kasih jika ia memuji penampilan Anda ketika akan menghadiri resepsi perkawinan seorang teman bersama. Ucapkan terima kasih ketika ia mentraktir Anda makan malam. Terima kasih karena sudah mengantar sampai ke rumah dengan selamat. Ia akan merasa sangat dihargai.

4. “Apa yang kamu lakukan saat tidak bekerja?”
Pekerjaan yang menyenangkan, jabatan yang penting, tentu merupakan kebanggaan seorang pria. Apalagi jika ia memiliki berbagai minat lain di luar kehidupan pekerjaannya. Entah ia gemar mengutak-atik mobil, memainkan gitar, mempunyai bisnis sampingan, atau fotografi. Coba cari tahu apa passion seorang pria, yang sebelumnya tidak pernah terungkap. Anda akan mendapatkan gambaran utuh dirinya sebagai pribadi, dan bukan sekadar apa yang dia lakukan untuk mendapat uang. Dan ia akan senang berbagi mengenai mimpi-mimpinya yang terdalam.

5. “Aku mau tanya sesuatu.”
Sebagai perempuan lajang, Anda mungkin terbiasa melakukan segala sesuatu sendiri. Anda bahkan merasa tidak membutuhkan bantuan seorang pria untuk menemukan sebuah tempat yang ingin Anda datangi, misalnya. Namun ingat sekali lagi, pria ingin selalu merasa dibutuhkan. Jadi kesempatan untuk memberikan pendapat atau bantuan bagi perempuan yang dikasihinya akan sangat berarti buatnya. Oleh karena itu, meskipun Anda sebenarnya terbiasa sendiri, mintalah pendapat tentang gadget yang ingin Anda beli. Minta pendapatnya tentang situasi rumit yang Anda hadapi dengan atasan. Hindari bertanya soal warna baju yang cocok untuk Anda, siapa mantannya, atau bersikap lebih tahu tentang hal-hal yang dikuasainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar